Masih Yakin Ingin Merayakan Tahun Baru ? Lihatlah Hadist dan Al-Quran Berikut Ini






السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Hai teman – teman selamat datang di Dhozer Website, pada pertemuan kali ini saya akan melampirkan hadits dan alqur’an tentang larangan untuk merayakan tahun baru.

Dimana kita tau bahwa saat tahun baru mulai tiba sebentar lagi, tidak sedikit orang – orang muslim mempersiapkan kedatangan tahun baru ini. Banyak diantara mereka mempersiapkannya mulai dari membeli petasan, membeli ayam untuk bakar – bakaran bahkan membawa anak gadis orang yang bukan mahramnya untuk pergi melihat perayaan tahun baru.

Tapi yang menjadi permasalahan apakah dari pandangan Islam tersendiri membolehkan untuk merayakan tahun baru ini. Sebelum ini kuy teman – teman kita lihat hadits di bawah...


Rasulullah pernah bersabda:

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Artinya: "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka." HR. Abu Daud no. 4031, dishahihkan oleh Al Albani


Dari hadits diatas yaitu HR. Abu Daud no. 4031, kita tau sendiri sebagai umat muslim bahwa dilarang bagi kita untuk mengikuti suatu kaum yang bukan dari kita, dan jika kita mengikutinya berarti kita juga akan termasuk dari orang – orang tersebut.

Oke teman – teman setelah tau hadist diatas, apakah kita masih yakin akan selalu mempersiapkan dan akan merayakan tahun baru nanti ?... jika masih ragu tentang hal diatas sekarang kita lihat hadist berikut :


Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ » . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ « وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ

Artinya: "Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta." Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah
, Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi? Beliau menjawab, Selain mereka lantas siapa lagi?" (HR. Bukhari No. 7319).


            Dari HR. Bukhari No. 7319 apa yang kita pikirkan ?... hadist diatas menjelaskan bahwa Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya, jadi ketika kita meremehkan ajaran Islam yang sudah ada (hadist) dan lebih memilih mengikuti ajaran yang bukan dari golongan kita, maka tanpa kita sadari kita sendirilah yang mempersingkat kejadian kiamat tersebut. Jadi jangan salahkan orang lain jika banyak bencana – bencana alam yang merusak bumi kita, kita salahkan diri kita sendiri mengingat kesalahan apa yang telah dilakukan kita ?...

            Dan tak tanggung – tanggung bahwa Allah سبحانه وتعالى juga melarang untutuk menghadiri ataupun merayakan acara perayaan tahun baru. Lihat pada QS al – furqan...


Allah
 سبحانه وتعالى
berfirman:

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

Artinya : "Dan orang-orang yang tidak menyaksikan kepalsuan, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya." (QS al-Furqan : 72)


            Dalam QS al-Furqan : 72, Allah  سبحانه وتعالى melarang kita untuk melakukan perbuatan yang sia – sia (tidak berfaedah). Lihatlah sebelum kembang api dinyalakan, yang mereka lakukan membelinya dulu dan apakah membelinya bukan pakai UANG ?... pernahkah kalian berfikir disaat dinyalakan petasan tersebut dan habis dalam hitungan detik, itu diibaratkan seperti kita mendapat ikan tapi ikan tersebut jatuh lagi dalam sungai (hanya kesenangan sesaat). Bukankah itu tidak bermanfaat ?... uang yang kita tabung habis hanya untuk beberapa detik.

            Nah, itu dia teman – teman hadist dan alqur’an tentang larangan merayakan tahun baru. Dan apakah kalian yakin untuk merayakannya kembali ?...

            Kesimpulannya, Allah  سبحانه وتعالى melarang kita untuk berbuat hal yang sia – sia termasuk perayaan tahun dan banyak dari ulama berpendapat bahwa perayaan tahun baru tidak diperbolehkan dalam Islam. Seperti yang dikatakan Ust. Abdul Somad “bakar – bakaran itu tidak masalah asalkan jangan menyakini kalau asap makin naik keatas maka rezeki makin banyak” karena itulah yang menyebabkan rusak aqidah umat Islam kepada Allah  سبحانه وتعالى.


Sekian pada artikel ini, semoga bisa bermanfaat dan menginspirasi bagi kita semua, dan saya persilahkan untuk mengcopy hadist maupun al-qur'an diatas untuk disimpan atau untuk pelajaran. Jangan lupa untuk share ya teman – teman ke sosial media kamu, facebook, twitter, whatsapp atau yang lain – lainnya, silahkan bisa klik icon sosial media di bawah atau bisa copy dan share link artikel yang telah tercantum di bawah ini.

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Post a Comment

0 Comments